Tren pendakian gunung membuat volume sampah di gunung
meningkat.. Perlu perhatian khusus untuk mencegah dampak buruk terhadap
lingkungan. Komunitas peduli sampah gunung dan hutan Indonesia, Trashbag
Community mencatat pada Rabu, 05 Februari 2020 mencatat sejumlah problematika
di sektor lingkungan kian bermunculan, seiring dengan meningkatnya aktivitas
pendakian gunung-gunung Indonesia.
Selain mengubah perilaku dan pola hidup hewan, masifnya
kegiatan pendakian dalam 5 tahun terakhir juga berdampak buruk pada besarnya
volume sampah pendaki. Catatan Trashbag Community, tak kurang dari 2,4 ton atau
lebih dari 600 kantong sampah berhasil dikumpulkan dari 15 gunung di Indonesia
pada gelaran operasi bersih bertajuk Sapu Jagad yang digelar pada 2019.
Sampah plastik mendominasi dengan persentase 36 persen atau
sekitar 769 kilogram, disusul sampah botol plastik 23 persen atau mencapai 491
kilogram dan sampah puntung rokok 10 persen atau berkisar 213 kilogram.
Tingginya volume sampah juga tercatat di Gunung Rinjani. Kepala Balai Besar
Taman Nasional Gunung Rinjani, Agus Budi Santosa melaporkan tahun lalu, 1,5 ton
sampah berhasil diangkut dari Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Siti Nurbaya Bakar mengatakan, diperlukan kesadaran pendaki untuk menjaga
kelestarian lingkungan khususnya mengenai problematika sampah di gunung.
“Volume sampah gunung
akan terus meningkat jika para pendaki tidak menyadari tanggung jawabnya
terhadap pelestarian lingkungan. Harus dipahami bahwa problematika sampah
gunung itu bukan saja tanggung jawab pemerintah atau Trashbag Community saja,
melainkan kita,” ujar Siti Nurbaya dalam siaran pers yang diterima KompasTravel,